Whatsapp
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bahaya Limbah Terhadap Perairan dapat Meningkatkan BOD, COD, dan TSS Air

Bahaya Limbah Terhadap Perairan dapat Meningkatkan BOD, COD, dan TSS Air

Pengelolaan limbah yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak serius pada kualitas perairan, mengakibatkan peningkatan parameter kualitas air seperti BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), dan TSS (Total Suspended Solids). Ketiga parameter ini adalah indikator penting yang digunakan untuk menilai tingkat pencemaran dalam air dan dampak dari limbah terhadap ekosistem perairan. Peningkatan BOD, COD, dan TSS dapat merusak ekosistem perairan dan mengancam kesehatan manusia serta flora dan fauna yang bergantung pada lingkungan perairan yang bersih. Artikel ini akan membahas bagaimana limbah dapat menyebabkan peningkatan ketiga parameter ini dan bahaya yang ditimbulkan.

Tempat Jual Karbon Aktif, Jual Karbon Aktif Bandung, Jual Karbon Aktif Filter Air, Jual Karbon Aktif Surabaya, Jual Karbon Aktif Sidoarjo, Jual Karbon Aktif Bekasi, Jual Karbon Aktif Calgon, Jual Karbon Aktif Di Surabaya, Jual Karbon Aktif Jakarta, Jual Karbon Aktif Murah, Jual Karbon Aktif Tangerang, Harga Karbon Aktif Aquarium, Harga Karbon Aktif Bandung, Harga Karbon Aktif Calgon,

1. Pengertian BOD, COD, dan TSS

Sebelum membahas dampak limbah, penting untuk memahami apa itu BOD, COD, dan TSS:

  1. BOD (Biochemical Oxygen Demand): BOD mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk memecah bahan organik dalam air dalam periode waktu tertentu, biasanya lima hari. Nilai BOD yang tinggi menunjukkan adanya konsentrasi bahan organik yang tinggi yang memerlukan oksigen untuk proses biodegradasi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam air, mengancam kehidupan akuatik.
  2. COD (Chemical Oxygen Demand): COD mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk memecah bahan organik dan anorganik dalam air menggunakan bahan kimia oksidator. COD mencakup bahan yang tidak dapat diurai secara biologis dan memberikan gambaran keseluruhan tentang pencemaran kimia dalam air. Nilai COD yang tinggi menunjukkan polusi berat dari berbagai sumber, termasuk limbah industri dan domestik.
  3. TSS (Total Suspended Solids): TSS mengukur jumlah partikel padat yang tersuspensi dalam air, yang dapat berupa tanah, debu, dan partikel organik. Peningkatan TSS dapat mengurangi kejernihan air, mempengaruhi fotosintesis tanaman akuatik, dan mengganggu proses filtrasi alami serta kualitas air.

2. Dampak Limbah Terhadap Peningkatan BOD

Limbah yang dibuang ke perairan, terutama limbah organik, dapat menyebabkan peningkatan BOD. Limbah organik dari industri makanan, pertanian, dan domestik mengandung bahan organik yang dapat terurai secara biologis. Ketika limbah ini masuk ke dalam perairan, mikroorganisme memerlukan lebih banyak oksigen untuk memecah bahan organik tersebut, yang mengakibatkan peningkatan BOD. Peningkatan BOD dapat mengurangi kadar oksigen terlarut dalam air, menyebabkan stres atau kematian pada organisme akuatik seperti ikan, amfibi, dan invertebrata.

3. Dampak Limbah Terhadap Peningkatan COD

COD mencerminkan total pencemaran bahan organik dan anorganik yang ada dalam air. Limbah industri, seperti limbah dari proses kimia, tekstil, dan farmasi, sering mengandung bahan kimia yang sulit terurai secara biologis dan berkontribusi pada peningkatan COD. Ketika limbah ini dicampurkan dengan perairan, oksigen yang dibutuhkan untuk proses oksidasi bahan kimia juga meningkat, menyebabkan nilai COD yang tinggi. Peningkatan COD dapat merusak kualitas air dan mengurangi kemampuannya untuk mendukung kehidupan akuatik serta meningkatkan biaya pengolahan air untuk memenuhi standar kualitas.

4. Dampak Limbah Terhadap Peningkatan TSS

Limbah yang mengandung partikel padat, seperti lumpur dari industri konstruksi, limbah pertanian, dan pencucian, dapat meningkatkan TSS dalam perairan. Partikel-partikel ini dapat mengendap di dasar perairan, merusak habitat akuatik, mengurangi kejernihan air, dan mengganggu fotosintesis tanaman air. TSS yang tinggi juga dapat mempengaruhi proses filtrasi alami dan kualitas air, mengakibatkan pertumbuhan alga yang berlebihan dan gangguan ekosistem.

5. Bahaya Peningkatan BOD, COD, dan TSS

Peningkatan BOD, COD, dan TSS memiliki berbagai dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan:

  1. Kesehatan Ekosistem: Penurunan kadar oksigen akibat peningkatan BOD dapat menyebabkan kematian ikan dan organisme akuatik lainnya. Peningkatan COD menandakan adanya bahan kimia berbahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan flora dan fauna akuatik.
  2. Kerusakan Habitat: TSS yang tinggi dapat merusak habitat perairan dengan mengurangi kejernihan air dan mengendapkan partikel yang merusak substrat habitat. Ini dapat mempengaruhi spesies yang bergantung pada lingkungan yang bersih dan jernih untuk bertahan hidup.
  3. Risiko Kesehatan Manusia: Pencemaran air dengan BOD, COD, dan TSS dapat mempengaruhi sumber air minum dan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia yang mengonsumsi air tercemar atau menggunakan air untuk keperluan sehari-hari.
  4. Biaya Pengolahan: Air limbah yang tercemar dengan BOD, COD, dan TSS tinggi memerlukan proses pengolahan yang lebih kompleks dan mahal untuk memenuhi standar kualitas air, meningkatkan biaya operasional pengolahan air.

Secara keseluruhan, pengelolaan limbah yang tidak efektif dapat menyebabkan peningkatan BOD, COD, dan TSS dalam perairan, merusak ekosistem akuatik dan mengancam kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan langkah-langkah pengelolaan limbah yang tepat dan mematuhi regulasi lingkungan untuk menjaga kualitas perairan dan melindungi kesehatan ekosistem serta masyarakat.

karbon aktif, karbon aktif adalah, karbon aktif aquarium, fungsi karbon aktif, harga karbon aktif, karbon aktif untuk filter air, karbon aktif atau arang aktif adalah, filter karbon aktif, karbon aktif filter air, apa itu karbon aktif, cara membuat karbon aktif, karbon aktif dalam air berfungsi untuk, karbon aktif filter, arang sebagai karbon aktif dapat menyerap, harga karbon aktif untuk filter air, jual karbon aktif, contoh karbon aktif, fungsi karbon aktif pada filter air, fungsi karbon aktif untuk filter air, karbon aktif terbuat dari apa, manfaat karbon aktif,

Perairan yang Digunakan sebagai Sumber Air Baku (Seperti Air Sungai) yang Tercemar Bisa Menimbulkan Bahaya Jika Tidak Diolah Terlebih Dahulu

Perairan seperti sungai, danau, dan waduk sering kali menjadi sumber air baku untuk berbagai kebutuhan manusia, termasuk pasokan air minum, irigasi, dan proses industri. Namun, jika sumber air baku tersebut tercemar, ia bisa menimbulkan berbagai bahaya serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan jika tidak diolah dengan benar. Kontaminasi air dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk limbah industri, limbah domestik, pestisida, dan bahan kimia berbahaya. Artikel ini akan membahas bahaya yang dapat timbul dari menggunakan perairan tercemar sebagai sumber air baku dan pentingnya pengolahan air untuk mengurangi risiko tersebut.

1. Bahaya Kesehatan dari Air Tercemar

Air yang tercemar dapat mengandung berbagai patogen dan bahan kimia berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Beberapa bahaya kesehatan dari air tercemar meliputi:

  1. Penyakit Menular: Air yang tercemar dengan bakteri, virus, dan parasit dapat menyebabkan penyakit menular seperti diare, kolera, tifus, dan hepatitis. Penyakit ini dapat menyebar melalui konsumsi air yang tidak diolah dengan benar, mengancam kesehatan masyarakat, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk.
  2. Keracunan Kimia: Kontaminasi air dengan bahan kimia berbahaya seperti logam berat (merkuri, timbal), pestisida, dan bahan kimia industri dapat menyebabkan keracunan. Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, termasuk kerusakan organ, gangguan neurologis, dan risiko kanker.
  3. Gangguan Kesehatan Kronis: Air yang tercemar dengan bahan kimia atau logam berat dapat menyebabkan gangguan kesehatan kronis seperti gangguan fungsi ginjal, penyakit hati, dan masalah perkembangan pada anak-anak. Paparan terus-menerus terhadap zat berbahaya dalam air dapat memiliki efek kumulatif yang merugikan kesehatan.

2. Dampak Lingkungan dari Air Tercemar

Selain dampak pada kesehatan manusia, perairan yang tercemar dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan:

  1. Kerusakan Ekosistem: Pencemaran air dapat merusak ekosistem perairan dengan mengurangi kualitas air dan mengganggu keseimbangan biologis. Misalnya, limbah organik dapat menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan (eutrofikasi), yang mengurangi kadar oksigen dalam air dan membunuh ikan serta organisme akuatik lainnya.
  2. Kehilangan Biodiversitas: Pencemaran air dapat merusak habitat akuatik dan menyebabkan penurunan populasi spesies endemik. Perubahan kualitas air, seperti penurunan pH atau peningkatan TSS, dapat mempengaruhi spesies yang bergantung pada kondisi lingkungan yang stabil untuk bertahan hidup.
  3. Kontaminasi Rantai Makanan: Bahan kimia berbahaya dalam air dapat menumpuk dalam tubuh organisme akuatik dan masuk ke dalam rantai makanan. Ini dapat berdampak pada hewan yang memakan ikan atau tanaman air yang tercemar, serta pada manusia yang mengonsumsi produk perairan.

3. Pentingnya Pengolahan Air untuk Mengurangi Risiko

Untuk mengurangi bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan perairan tercemar sebagai sumber air baku, pengolahan air yang efektif sangat penting. Proses pengolahan air bertujuan untuk menghilangkan kontaminan dan memastikan bahwa air memenuhi standar kualitas yang aman untuk dikonsumsi dan digunakan. Beberapa langkah penting dalam pengolahan air meliputi:

  1. Penyaringan: Proses penyaringan menghilangkan partikel padat dan debris dari air. Ini dapat dilakukan menggunakan media filter seperti pasir, karbon aktif, atau membran ultrafiltrasi untuk mengurangi TSS dan bahan pencemar lainnya.
  2. Klorinasi dan Disinfeksi: Penambahan klorin atau bahan disinfektan lainnya membantu membunuh patogen mikroba seperti bakteri dan virus, mengurangi risiko penyakit menular. Disinfeksi adalah langkah penting dalam memastikan bahwa air aman untuk konsumsi manusia.
  3. Koagulasi dan Flokulasi: Proses koagulasi dan flokulasi digunakan untuk menghilangkan partikel kecil yang tersuspensi dalam air dengan menambahkan bahan kimia koagulan dan flokulan. Ini membantu mengurangi TSS dan meningkatkan kejernihan air.
  4. Penghilangan Kontaminan Kimia: Metode khusus seperti adsorpsi menggunakan karbon aktif atau proses kimia lainnya digunakan untuk menghilangkan kontaminan kimia seperti logam berat, pestisida, dan bahan berbahaya lainnya dari air.

4. Regulasi dan Standar Kualitas Air

Penting bagi industri dan otoritas pengelola air untuk mematuhi regulasi dan standar kualitas air yang ditetapkan oleh badan lingkungan dan kesehatan. Standar ini dirancang untuk memastikan bahwa air yang didistribusikan dan digunakan memenuhi kriteria keamanan dan kesehatan, melindungi masyarakat dan lingkungan dari risiko pencemaran. Pengawasan rutin dan pemeliharaan sistem pengolahan air diperlukan untuk menjaga kualitas air dan mencegah bahaya yang mungkin timbul dari air yang tercemar.

Secara keseluruhan, penggunaan perairan tercemar sebagai sumber air baku tanpa pengolahan yang tepat dapat menimbulkan berbagai bahaya serius. Oleh karena itu, pengolahan air yang efektif dan pemantauan kualitas air sangat penting untuk memastikan bahwa air aman dan bersih untuk dikonsumsi serta digunakan, menjaga kesehatan manusia dan keberlanjutan lingkungan. Mengambil langkah-langkah proaktif dalam pengolahan air akan membantu mencegah dampak negatif dari pencemaran dan melindungi kesehatan serta kesejahteraan masyarakat dan ekosistem.

Oleh Karena Itu, Industri Memiliki Keharusan untuk Mengolah Air Limbah Sehingga Aman kepada Lingkungan

Industri memiliki tanggung jawab besar untuk mengelola air limbah mereka dengan cara yang aman dan berkelanjutan. Pengolahan air limbah bukan hanya merupakan keharusan hukum, tetapi juga merupakan tindakan etis untuk melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini, industri harus memahami bahwa meskipun air yang digunakan, seperti air sungai, terlihat bersih secara kasat mata, itu tidak menjamin bahwa air tersebut bebas dari kontaminan berbahaya. Penting bagi industri untuk memastikan bahwa semua air limbah yang dihasilkan, termasuk air yang digunakan dalam proses produksi dan pembuangan, diolah dengan benar untuk menghindari dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.

1. Mengapa Pengolahan Air Limbah Sangat Penting?

Pengolahan air limbah sangat penting untuk beberapa alasan:

  1. Melindungi Ekosistem: Air limbah yang tidak diolah dengan benar dapat mencemari badan air dan merusak ekosistem perairan. Pencemaran dapat menyebabkan penurunan kualitas air, yang berdampak pada flora dan fauna akuatik. Misalnya, zat berbahaya dalam air limbah seperti logam berat dan bahan kimia dapat membunuh organisme hidup dan merusak habitat alami.
  2. Mencegah Bahaya Kesehatan: Air limbah yang tidak diolah dapat mengandung patogen, bahan kimia, dan logam berat yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Paparan terhadap air tercemar dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari gangguan pencernaan hingga masalah kesehatan jangka panjang seperti kanker dan gangguan neurologis.
  3. Memenuhi Regulasi Lingkungan: Banyak negara dan wilayah memiliki regulasi ketat mengenai pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Industri diharuskan untuk mematuhi standar ini agar tidak menghadapi sanksi hukum dan untuk mendukung upaya perlindungan lingkungan.

2. Pentingnya Mengolah Air dari Sumber Seperti Sungai

Meskipun air sungai atau badan air lainnya tampak bersih dan jernih secara kasat mata, tidak berarti bahwa air tersebut bebas dari kontaminan. Air sungai dapat mengandung berbagai bahan kimia, logam berat, dan kontaminan lain yang tidak terlihat. Beberapa alasan mengapa pengolahan air dari sumber seperti sungai penting adalah:

  1. Kandungan Bahan Kimia: Air sungai sering kali terkontaminasi oleh bahan kimia dari berbagai sumber, seperti limbah industri, pertanian, dan kegiatan rumah tangga. Bahan kimia ini bisa meliputi pestisida, herbisida, dan produk kimia industri yang tidak dapat diurai secara alami. Pengolahan air diperlukan untuk menghilangkan bahan kimia berbahaya ini agar air aman digunakan.
  2. Logam Berat: Logam berat seperti timbal, merkuri, dan kadmium dapat masuk ke dalam sistem perairan melalui pembuangan limbah industri dan aktivitas penambangan. Logam berat ini dapat menumpuk dalam tubuh organisme akuatik dan berdampak negatif pada rantai makanan. Pengolahan air membantu mengurangi konsentrasi logam berat dan mencegah kontaminasi lebih lanjut.
  3. Kandungan Mikroorganisme: Air sungai dapat mengandung mikroorganisme patogen yang dapat menyebabkan penyakit. Meskipun air tampak bersih, patogen seperti bakteri, virus, dan protozoa dapat ada dalam jumlah kecil. Pengolahan air penting untuk membunuh patogen dan memastikan air aman untuk konsumsi dan penggunaan.

3. Metode Pengolahan Air Limbah

Untuk memastikan bahwa air limbah aman bagi lingkungan, industri dapat menggunakan berbagai metode pengolahan air limbah, antara lain:

  1. Penyaringan dan Koagulasi: Proses penyaringan menghilangkan partikel padat dari air, sementara koagulasi dan flokulasi menghilangkan partikel halus yang tidak dapat disaring secara mekanis. Ini membantu mengurangi TSS dan meningkatkan kejernihan air.
  2. Adsorpsi: Penggunaan bahan seperti karbon aktif untuk adsorpsi dapat menghilangkan bahan kimia organik dan bau dari air limbah. Karbon aktif memiliki permukaan yang sangat luas dan efektif dalam menyerap berbagai kontaminan.
  3. Disinfeksi: Proses disinfeksi seperti klorinasi atau penggunaan UV-C dapat membunuh mikroorganisme patogen dalam air. Ini penting untuk memastikan bahwa air bebas dari bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit.
  4. Penghilangan Logam Berat: Metode khusus seperti pemisahan kimia atau filtrasi dapat digunakan untuk menghilangkan logam berat dari air limbah. Ini termasuk teknik seperti endapan kimia atau penggunaan bahan penyerap untuk mengikat logam berat dan mengeluarkannya dari air.

Salah Satu Media Penyerap Kontaminan Air Limbah adalah Karbon Aktif: Ady Water Suplai Karbon Aktif untuk Kebutuhan Pengolahan Air Limbah Industri

Dalam pengolahan air limbah industri, pemilihan media yang tepat untuk mengatasi kontaminan sangat penting. Salah satu media yang efektif dalam menyerap berbagai kontaminan adalah karbon aktif. Karbon aktif memiliki kemampuan adsorpsi yang sangat baik berkat struktur porinya yang luas, yang memungkinkan media ini untuk mengikat berbagai bahan kimia organik dan zat-zat pencemar dari air limbah. Ady Water menyediakan karbon aktif untuk memenuhi kebutuhan industri dalam proses pengolahan air limbah mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun karbon aktif sangat efektif dalam menghilangkan kontaminan kimia, ia tidak dapat mengatasi masalah bakteri atau mikroorganisme. Untuk mengatasi kontaminan mikrobiologis, metode tambahan seperti desinfeksi diperlukan.

1. Fungsi dan Efektivitas Karbon Aktif

Karbon aktif adalah bahan yang diproses untuk memiliki struktur pori-pori yang sangat kecil, memberikan luas permukaan yang besar untuk adsorpsi. Proses adsorpsi ini memungkinkan karbon aktif untuk mengikat dan menahan molekul-molekul bahan kimia organik dari air limbah. Beberapa kontaminan yang bisa diatasi dengan karbon aktif meliputi:

  1. Bahan Kimia Organik: Karbon aktif efektif dalam menghilangkan berbagai bahan kimia organik seperti pelarut industri, pestisida, dan produk sampingan kimia lainnya. Bahan kimia ini sering kali tidak dapat diurai secara biologis dan memerlukan metode pengolahan khusus.
  2. Zat Bau dan Warna: Karbon aktif juga sangat baik dalam menghilangkan bau dan warna dari air limbah. Ini penting untuk memperbaiki kualitas estetika air yang mungkin terpengaruh oleh limbah organik atau bahan kimia.
  3. Logam Berat Tertentu: Beberapa logam berat yang terlarut dalam air dapat diadsorpsi oleh karbon aktif, meskipun efisiensi penghilangan ini dapat bervariasi tergantung pada jenis logam dan kondisi air.

2. Keterbatasan Karbon Aktif dalam Mengatasi Kontaminan Mikroorganisme

Karbon aktif memiliki keterbatasan penting yang perlu dipertimbangkan dalam pengolahan air limbah. Meskipun sangat efektif dalam adsorpsi bahan kimia, karbon aktif tidak memiliki kemampuan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan protozoa. Mikroorganisme patogen ini memerlukan metode pengolahan tambahan untuk memastikan air limbah benar-benar aman. Untuk mengatasi masalah ini, metode desinfeksi diperlukan. Beberapa metode desinfeksi yang umum digunakan adalah:

  1. Penggunaan Tawas: Tawas, atau alumunium sulfat, adalah bahan koagulan yang dapat membantu menghilangkan partikel halus dan mikroorganisme dari air melalui proses koagulasi dan flokulasi. Setelah proses ini, partikel yang mengandung mikroorganisme dapat diendapkan dan dihilangkan dari air.
  2. Kaporit: Kaporit atau kalsium hipoklorit adalah bahan desinfektan yang digunakan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme patogen dalam air. Kaporit melepaskan klorin ketika dilarutkan, yang efektif dalam membunuh patogen dan memastikan air aman untuk dikonsumsi atau digunakan.
  3. Disinfeksi UV: Metode disinfeksi ultraviolet (UV) menggunakan sinar UV untuk membunuh bakteri dan virus tanpa menambah bahan kimia ke dalam air. Ini adalah metode yang efektif untuk mengatasi kontaminasi mikrobiologis dalam air limbah.

3. Kombinasi Metode Pengolahan untuk Hasil Optimal

Untuk mencapai hasil optimal dalam pengolahan air limbah, seringkali diperlukan kombinasi dari berbagai metode pengolahan. Karbon aktif dapat digunakan sebagai bagian dari sistem pengolahan untuk mengatasi kontaminan kimia dan memperbaiki kualitas estetika air. Namun, untuk memastikan bahwa air limbah bebas dari mikroorganisme patogen, metode desinfeksi tambahan seperti tawas, kaporit, atau UV harus diterapkan. Penggunaan kombinasi ini memastikan bahwa air limbah tidak hanya bebas dari bahan kimia berbahaya tetapi juga aman dari patogen yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

4. Ady Water dan Solusi Pengolahan Air Limbah

Ady Water menyediakan karbon aktif berkualitas tinggi untuk kebutuhan pengolahan air limbah industri. Kami memahami pentingnya penggunaan media yang tepat untuk mencapai efisiensi maksimum dalam pengolahan air. Selain karbon aktif, kami juga menawarkan saran dan solusi mengenai penggunaan metode desinfeksi yang sesuai untuk memastikan bahwa air limbah yang diolah memenuhi standar keamanan dan kualitas. Jika Anda memerlukan karbon aktif atau dukungan untuk pengolahan air limbah Anda, jangan ragu untuk menghubungi Ady Water. Kami siap membantu Anda memastikan bahwa sistem pengolahan air limbah Anda berfungsi secara optimal dan memenuhi semua persyaratan lingkungan dan kesehatan.

Secara keseluruhan, meskipun karbon aktif merupakan alat yang sangat berguna dalam pengolahan air limbah, penting untuk menyadari keterbatasannya dan melengkapi proses dengan metode tambahan untuk mengatasi mikroorganisme. Dengan pendekatan yang holistik dan pemilihan metode yang tepat, industri dapat mengelola air limbah secara efektif dan bertanggung jawab.

Ady Water, supplier produk: [Tawas]

Jangan lewatkan kesempatan untuk memastikan kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.

Hubungi kami di:

  • Kontak WA sales: [0821 4000 2080]
  • Email: adywater@gmail.com

Produk Ady Water meliputi

  • Pasir Silika / Pasir Kuarsa
  • Karbon Aktif / Arang Aktif
  • Pasir Aktif
  • Pasir MGS
  • Pasir Zeolit
  • Pasir Antrasit
  • Pasir Garnet
  • Tawas
  • PAC
  • Tabung Filter Air
  • Lampu UV Sterilisasi Air
  • Ozone Generator
  • Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
  • Activated Alumina
  • Katalis Desulfurisasi
  • Ceramic Ball

Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.

Catalog