Whatsapp
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Silika Terbentuk dari Apa? Silikat Terbentuk dari Ikatan Kovalen serta Struktur dengan Empat Atom Oksigen pada Posisi Sudut Tetrahedral di sekitar Atom Silikon

Silika Terbentuk dari Apa? Silikat Terbentuk dari Ikatan Kovalen serta Struktur dengan Empat Atom Oksigen pada Posisi Sudut Tetrahedral di sekitar Atom Silikon

Silika atau silicon dioksida (SiO2) adalah senyawa kimia yang terdiri dari atom silikon yang terikat dengan atom oksigen. Silika merupakan salah satu bentuk silikat yang paling umum ditemui di alam. Proses pembentukan silika dan silikat melibatkan ikatan kovalen yang kuat antara atom silikon dan oksigen, serta membentuk struktur dengan empat atom oksigen yang mengelilingi satu atom silikon dalam posisi sudut tetrahedral.

Harga Pasir Silika Per Ton, Jual Pasir Silika, Apa Itu Pasir Silika, Harga Pasir Silika Per Karung, Harga Pasir Silika Per Kg, Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Aquarium, Harga Pasir Silika Aquascape, Harga Pasir Silika Bandung, Harga Pasir Silika Coklat, Harga Pasir Silika Dan Karbon Aktif, Harga Pasir Silika Halus, Harga Pasir Silika Hitam, Harga Pasir Silika Kasar, Harga Pasir Silika Lampung, Harga Pasir Silika Per Kilo, Harga Pasir Silika Per Kubik, Harga Pasir Silika Per Ton 2019, Harga Pasir Silika Putih, Harga Pasir Silika Surabaya, Harga Pasir Silika Tuban, Harga Pasir Silika Untuk Aquarium, Harga Pasir Silika Untuk Aquascape, Harga Pasir Silika Untuk Sandblasting

Ikatan Kovalen dalam Silika

Istilah "ikatan kovalen" merujuk pada jenis ikatan kimia di mana dua atom berbagi sepasang elektron untuk membentuk molekul. Dalam silika, atom silikon (Si) membentuk ikatan kovalen dengan atom oksigen (O), di mana setiap atom silikon diapit oleh empat atom oksigen dalam konfigurasi tetrahedral. Ini berarti atom silikon terikat dengan empat atom oksigen, dengan sudut 109.5 derajat di antara ikatan-ikatan tersebut, menunjukkan geometri tetrahedral yang khas.

Struktur Silika

Struktur silika dapat dibayangkan sebagai jaringan tiga dimensi di mana atom silikon berada di tengah-tengah tetrahedral, dengan empat atom oksigen membentuk sudut tetrahedral di sekelilingnya. Setiap atom oksigen dalam struktur ini terikat dengan dua atom silikon lainnya, membentuk rantai panjang atau rangkaian yang kuat dan stabil. Struktur ini memberikan silika sifat-sifat fisik yang unik, termasuk kekerasan yang tinggi, kestabilan kimia yang baik, serta sifat-sifat optik dan termal yang penting dalam berbagai aplikasi industri.

  1. Kekerasan dan Ketahanan Terhadap Panas: Kekuatan ikatan kovalen dalam struktur silika memberikan sifat kekerasan yang luar biasa, menjadikannya komponen yang penting dalam pembuatan bahan tahan api dan bahan tahan panas. Silika digunakan dalam produk seperti bata tahan api, ubin keramik, dan bahan isolasi termal.

  2. Transparansi dan Kebeningan: Dalam bentuk kristalin yang murni, silika memiliki transparansi yang tinggi terhadap cahaya tampak, membuatnya ideal untuk aplikasi optik seperti pembuatan kaca, lensa, dan optik mikroskop.

  3. Kimia dan Kestabilan: Struktur kovalen silika memberikan kestabilan kimia yang tinggi terhadap pengaruh lingkungan seperti air, asam, dan basa, sehingga digunakan dalam produk kimia seperti katalis, zat pengering, dan katalisator.

  4. Kegunaan dalam Industri Elektronik: Silika digunakan sebagai bahan dasar dalam produksi semikonduktor dan komponen elektronik lainnya karena sifat isolasi listriknya yang baik dan kompatibilitas dengan teknologi mikroelektronika.

Secara alami, silika terbentuk melalui proses geologis yang melibatkan pelapukan batuan yang mengandung silikat, seperti granit, kuarsa, dan pasir. Mineral-mineral ini mengalami dekomposisi secara bertahap di bawah tekanan dan suhu yang tepat, melepaskan silika yang kemudian mengkristal dan membentuk berbagai bentuk dan struktur berdasarkan kondisi geokimia setempat.

Dengan sifat-sifatnya yang unik dan beragam, silika menjadi komponen yang sangat penting dalam industri modern, menghadirkan manfaat signifikan dalam berbagai aplikasi teknis, industri, dan konsumen. Pemahaman tentang struktur dan ikatan kimia dalam silika memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan lebih lanjut dalam teknologi material dan aplikasi inovatif di masa depan.

Setelah memahami struktur silika yang melibatkan ikatan kovalen antara atom silikon dan oksigen, kita juga dapat mengeksplorasi rumus kimia dari kelompok senyawa yang disebut silikat. Rumus kimia umum untuk silikat adalah SiO44-, yang mencerminkan struktur dasar dari anion silikat.

Rumus Kimia SiO44-

Rumus kimia SiO44- menggambarkan unit dasar dari struktur silikat, di mana satu atom silikon (Si) dihubungkan dengan empat atom oksigen (O) dalam konfigurasi tetrahedral. Konfigurasi ini menunjukkan bahwa satu atom silikon dikelilingi oleh empat atom oksigen yang terhubung secara kovalen. Rumus kimia ini menunjukkan bahwa struktur silikat terdiri dari satu atom silikon yang terikat dengan empat gugus oksigen negatif, yang disebut tetrahedra silikat.

Perhatikan bahwa tanda negatif (-) pada rumus kimia SiO44- menunjukkan bahwa anion silikat ini memiliki empat muatan negatif. Muatan negatif ini seimbang dengan kation-kation positif dalam senyawa silikat, seperti natrium (Na+), kalium (K+), atau kation logam lainnya yang berikatan dengan anion silikat untuk membentuk berbagai jenis mineral silikat.

Struktur Tetrahedral Silikat

Struktur tetrahedral silikat, yang mendasari rumus kimia SiO44-, menjelaskan bagaimana atom-atom dalam senyawa silikat terorganisir secara khusus. Dalam setiap tetrahedral, atom silikon dikelilingi oleh empat atom oksigen yang berbagi sepasang elektron untuk membentuk ikatan kovalen yang kuat. Ini menghasilkan geometri tetrahedral dengan sudut ikatan sekitar 109.5 derajat, yang merupakan karakteristik dari struktur kovalen yang stabil.

Keberagaman Silikat dalam Alam

Senyawa silikat, dengan basis dari rumus kimia SiO44-, merupakan kelompok senyawa yang sangat beragam dalam alam. Mereka membentuk berbagai mineral yang penting dan melimpah di kerak bumi, seperti kuarsa, feldspar, mika, dan banyak lagi. Berdasarkan pengaturan dan komposisi tetrahedral mereka, silikat dapat diklasifikasikan menjadi berbagai kelompok, seperti silikat rantai tunggal, silikat lapis, dan silikat rangka.

  1. Silikat Rantai Tunggal: Dalam struktur ini, tetrahedral silikat terikat satu sama lain membentuk rantai panjang atau berkelanjutan. Contohnya adalah piropilin (berbentuk rantai tunggal) dan amfibol (berbentuk rantai ganda).

  2. Silikat Lapis: Silikat lapis terdiri dari lapisan tetrahedral yang terikat satu sama lain membentuk lapisan-lapisan. Misalnya, biotit dan muskovit adalah contoh silikat lapis.

  3. Silikat Rangka: Dalam silikat rangka, tetrahedral silikat saling terikat dalam struktur tiga dimensi yang padat dan kokoh. Kuarsa dan feldspar adalah contoh silikat rangka yang penting.

Pengetahuan tentang rumus kimia SiO44- dan struktur tetrahedral silikat memberikan dasar yang kuat untuk memahami sifat-sifat mineral silikat dan aplikasi mereka dalam geologi, industri, dan teknologi. Dengan karakteristik ikatan kovalen yang kuat dan kemampuan untuk membentuk struktur yang kompleks, senyawa silikat memainkan peran penting dalam berbagai proses geologis dan industri modern.

Mineral silikat merupakan kelompok mineral yang paling melimpah dan dominan dalam pembentukan batuan di kerak bumi. Mereka terbentuk dari berbagai komposisi kimia dan struktur kristal yang berbeda, dengan komponen dasar berupa tetrahedral silikat yang mengikat satu sama lain dalam berbagai pola untuk membentuk mineral-mineral yang dikenal seperti kuarsa, feldspar, mika, dan piroksen. Proses pembentukan kristal ini terjadi ketika magma cair mendingin dan mengkristalisasi di dalam kerak bumi.

Mineral Silikat dalam Pembentukan Batuan

Mineral silikat adalah komponen utama dalam batuan beku, metamorf, dan sedimen yang membentuk kerak bumi. Ketika magma cair dari dalam bumi mengalami pendinginan, mineral-mineral silikat mengkristalisasi dan terendapkan berdasarkan suhu, tekanan, dan kondisi kimia di tempat mereka terbentuk. Kristalisasi ini menghasilkan berbagai jenis batuan yang meliputi batuan beku seperti granit dan batuan metamorf seperti marmer.

Sebagai contoh, kuarsa, yang merupakan salah satu mineral silikat paling umum, terbentuk ketika magma berisi silika (SiO2) mengalami pendinginan secara lambat di dalam kerak bumi. Kristal kuarsa kemudian terbentuk dalam berbagai bentuk dan ukuran tergantung pada kondisi di lingkungan tempat mereka berada. Feldspar, mineral silikat lainnya, juga hadir dalam berbagai jenis termasuk ortoklas, plagioklas, dan mikroklin, yang muncul tergantung pada komposisi kimia magma asal dan kondisi pendinginan.

Proses Kristalisasi dalam Magma

Kristalisasi mineral silikat dimulai ketika magma yang kaya akan silika (SiO2) mulai mendingin. Pada suhu tertentu, ion-ion dalam larutan magma mulai saling menarik dan membentuk tetrahedral silikat, di mana satu atom silikon (Si) diapit oleh empat atom oksigen (O). Struktur ini mengatur dirinya dalam berbagai pola yang membentuk berbagai jenis mineral silikat.

Selama proses pendinginan, mineral-mineral silikat dapat mengalami perubahan dalam komposisi kimianya bergantung pada kondisi lingkungan tempat mereka terbentuk. Misalnya, piroksen, yang sering ditemukan dalam batuan beku seperti basalt, terbentuk dalam kondisi yang lebih kaya akan besi dan magnesium, sementara mika, yang dikenal karena kemampuannya yang baik sebagai isolator listrik dan kelemahan dalam struktur kristalnya, sering ditemukan dalam batuan metamorf.

Aplikasi Penting Mineral Silikat

Mineral silikat memiliki banyak aplikasi yang penting dalam berbagai industri dan teknologi modern. Kuarsa, misalnya, digunakan dalam pembuatan kaca, bahan tahan api, dan bahan abrasif. Feldspar digunakan dalam industri keramik, kaca, dan sebagai bahan baku dalam produksi pupuk. Mika, dengan sifat-sifat dielektriknya yang unggul, digunakan dalam industri elektronik dan insulasi termal. Piroksen, yang memiliki sifat tahan panas dan kekuatan, penting dalam pembuatan bahan tahan api dan material konstruksi.

Dengan demikian, pengetahuan tentang mineral silikat, termasuk kuarsa, feldspar, mika, dan piroksen, tidak hanya penting dalam konteks geologi dan sains bumi, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk industri dan teknologi modern. Studi lebih lanjut tentang proses pembentukan dan sifat-sifat mineral silikat ini terus berperan dalam mengembangkan aplikasi baru dan meningkatkan pemahaman kita tentang sejarah dan evolusi bumi.

Selain menjadi komponen utama dalam pembentukan batuan, mineral silikat juga mendominasi komposisi kerak bumi secara keseluruhan. Sekitar 95% dari kerak bumi terdiri dari berbagai jenis mineral silikat, lempung aluminosilikat, atau silika. Komponen-komponen ini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk struktur geologis bumi dan mempengaruhi proses geodinamika serta siklus materi di planet ini.

Dominasi Mineral Silikat dalam Kerak Bumi

Kerak bumi terdiri dari dua jenis utama, yaitu kerak benua yang lebih tebal dan kerak samudera yang lebih tipis, namun keduanya memiliki komposisi mineral yang didominasi oleh silikat. Mineral-mineral silikat ini membentuk batuan-batuan yang membentuk landasan untuk lanskap bumi yang kita kenal, seperti batuan beku, sedimen, dan metamorf.

Kuarsa, salah satu mineral silikat yang paling umum, terutama ditemukan di kerak benua. Kuarsa hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari kristal transparan yang digunakan dalam pembuatan kaca hingga kristal yang lebih besar yang membentuk formasi geologi yang signifikan. Feldspar, termasuk ortoklas dan plagioklas, juga merupakan komponen utama dalam kerak bumi, terutama dalam batuan beku dan metamorf.

Mika, dengan strukturnya yang berlapis dan elastis, memberikan kontribusi signifikan terhadap komposisi mineral silikat di kerak bumi. Selain itu, mineral piroksen, yang sering ditemukan dalam batuan beku seperti basalt, menyumbang pada kepadatan dan komposisi mineral dalam formasi batuan bumi yang bervariasi.

Peran Mineral Silikat dalam Siklus Materi Bumi

Mineral silikat juga memainkan peran penting dalam siklus materi bumi. Proses-proses seperti pelapukan, erosi, dan pembentukan batuan kembali menggunakan mineral-mineral ini sebagai bahan baku utama. Pelapukan batuan silikat, misalnya, melepaskan mineral-mineral ini ke dalam lingkungan yang lebih luas, memungkinkan siklus geokimia bumi terus berjalan.

Selain itu, proses subduksi di dalam lempeng tektonik mengangkat mineral-mineral silikat dari kerak bumi menuju mantel, yang mempengaruhi komposisi kimia mantel bumi dan potensi aktivitas vulkanik. Mineral-mineral silikat juga memberikan kontribusi penting terhadap pembentukan mineral logam seperti tembaga, besi, dan aluminium dalam konteks proses geologi jangka panjang.

Aplikasi dan Penggunaan Mineral Silikat

Di luar perannya dalam pembentukan bumi dan siklus materi, mineral silikat juga memiliki aplikasi praktis dalam berbagai industri. Kuarsa digunakan dalam pembuatan kaca, keramik, beton, dan material abrasif. Feldspar, dengan kemampuannya untuk mengurangi titik leleh dalam glasir dan menambah kekuatan dalam keramik, adalah bahan baku utama dalam industri keramik dan porselen.

Mika digunakan dalam industri elektronik karena sifat dielektriknya yang baik dan kemampuannya sebagai isolator termal. Selain itu, mineral piroksen dan amfibol digunakan dalam industri konstruksi untuk memperkuat beton dan sebagai bahan tahan panas dalam komponen industri yang memerlukan kekuatan dan ketahanan yang tinggi.

Dengan demikian, pengenalan terhadap dominasi mineral silikat dalam komposisi kerak bumi menyoroti pentingnya pemahaman tentang geologi bumi dan aplikasi teknologi modern. Studi lebih lanjut tentang sifat-sifat mineral ini tidak hanya memberikan wawasan tentang sejarah bumi, tetapi juga mendukung inovasi dalam industri dan teknologi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Adapun yang dimaksud dengan pasir silika adalah jenis pasir yang memiliki kandungan silicon dioksida (SiO2) dalam jumlah yang signifikan, umumnya di atas 90%. Pasir silika dikenal karena kemurnian kimianya yang tinggi dan keberagaman aplikasinya dalam berbagai industri. Kandungan SiO2 yang tinggi membuatnya menjadi bahan baku yang penting dalam produksi kaca, beton, keramik, serta dalam proses penjernihan air dan pembuatan filter. Penggunaan pasir silika ini sangat bergantung pada kemurnian dan ukuran partikelnya, yang sering kali diukur dalam bentuk mesh.

Komposisi Kimia Pasir Silika

Pasir silika terutama terdiri dari silicon dioksida (SiO2), dengan kandungan yang mencapai lebih dari 90% dari total komposisi mineralnya. Sifat kimia ini memberikan pasir silika kestabilan dan kekuatan yang tinggi, membuatnya cocok untuk digunakan dalam aplikasi yang memerlukan bahan baku yang tidak mudah terurai. Komposisi ini juga menjadikan pasir silika sebagai pilihan utama untuk industri yang membutuhkan bahan dengan kekuatan mekanis yang baik.

Selain silicon dioksida, pasir silika juga dapat mengandung unsur-unsur lain dalam jumlah kecil, tergantung pada sumbernya dan kondisi geologi tempat pasir tersebut terbentuk. Namun, kandungan SiO2 yang tinggi tetap menjadi karakteristik utama yang membedakan pasir silika dari jenis pasir lainnya.

Aplikasi Pasir Silika dalam Industri

Industri kaca adalah salah satu pengguna utama pasir silika. Proses pembuatan kaca dimulai dengan mencampurkan pasir silika dengan soda (sodium carbonate) dan kapur (calcium carbonate) dalam tungku panas. Proses peleburan ini menghasilkan kaca cair yang kemudian bisa dibentuk menjadi berbagai produk kaca yang kita kenal sehari-hari, mulai dari jendela hingga botol kaca.

Selain industri kaca, pasir silika juga digunakan dalam produksi beton. Pasir silika berfungsi sebagai agregat halus yang membantu meningkatkan kekuatan dan ketahanan abrasi beton. Keunggulan pasir silika dalam hal ini adalah kemampuannya untuk memberikan struktur beton yang lebih padat dan kuat, sehingga sangat diandalkan dalam pembangunan infrastruktur yang tahan lama dan berkelanjutan.

Industri keramik juga merupakan konsumen besar pasir silika. Pasir silika digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan porselen, ubin, dan barang keramik lainnya. Kekuatan mekanis yang tinggi dan ketahanan terhadap suhu tinggi membuat pasir silika menjadi bahan yang ideal untuk aplikasi ini.

Pasir Silika dalam Penjernihan Air dan Filter

Salah satu aplikasi penting pasir silika adalah dalam proses penjernihan air. Pasir silika digunakan dalam sistem filtrasi air untuk menghilangkan partikel-partikel tersuspensi, kotoran, dan zat organik dari air. Dengan memanfaatkan struktur yang berpori dan kemampuan adsorpsi yang baik, pasir silika mampu menyaring air secara efektif tanpa mengubah komposisi kimianya.

Ukuran partikel pasir silika sangat penting dalam aplikasi filtrasi ini. Pasir silika tersedia dalam berbagai ukuran mesh, mulai dari yang kasar hingga yang sangat halus. Pemilihan ukuran partikel yang tepat sangat menentukan efisiensi proses filtrasi, sehingga pemilihan pasir silika yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi menjadi kunci keberhasilan dalam penggunaannya.

Dalam industri modern, pasir silika terus menjadi bahan yang sangat dibutuhkan berkat kemampuannya yang unik dan beragam. Dari aplikasi dalam pembuatan kaca hingga penggunaan dalam konstruksi dan teknologi filtrasi, pasir silika memainkan peran krusial dalam mendukung berbagai aspek kehidupan manusia dan perkembangan industri.

Spesifikasi pasir silika yang ditawarkan oleh Ady Water menegaskan komitmen mereka terhadap kualitas dan keberagaman produk yang mereka tawarkan untuk berbagai kebutuhan industri. Pasir silika yang diproduksi oleh Ady Water memiliki sejumlah karakteristik khusus yang membuatnya cocok untuk aplikasi dalam berbagai industri, dari konstruksi hingga teknologi filtrasi.

Spesifikasi Pasir Silika Ady Water

1. Silicon Dioksida lebih dari 95%: Kandungan silicon dioksida (SiO2) yang tinggi adalah salah satu karakteristik utama dari pasir silika yang ditawarkan oleh Ady Water. Kandungan ini menjamin kemurnian dan kekuatan material yang diperlukan dalam berbagai proses industri. Dengan memiliki lebih dari 95% SiO2, pasir silika ini memenuhi standar kualitas untuk aplikasi seperti pembuatan kaca, beton, keramik, dan filter air.

2. Ukuran Mesh Tersedia: Ady Water menyediakan pasir silika dalam berbagai ukuran mesh, termasuk batu silika, gravel silika, dan pasir silika halus. Pemilihan ukuran mesh yang tepat sangat penting tergantung pada jenis aplikasi yang diinginkan. Batu silika umumnya digunakan dalam konstruksi sebagai agregat kasar, sementara gravel silika dapat digunakan untuk filter air dan pasir silika halus cocok untuk aplikasi presisi seperti dalam industri elektronik.

3. Kemasan Karung 50 kg: Ady Water menjual pasir silika mereka dalam kemasan berbentuk karung dengan berat 50 kg per karung. Kemasan yang praktis ini memudahkan dalam pengangkutan dan penyimpanan, serta memastikan keamanan dan kebersihan produk selama proses distribusi dan penggunaan.

Aplikasi Pasir Silika Ady Water

Pasir silika yang ditawarkan oleh Ady Water memiliki berbagai aplikasi yang luas di berbagai sektor industri. Dengan kemurnian yang tinggi dan berbagai ukuran partikelnya, pasir silika ini dapat digunakan dalam pembuatan kaca, beton, dan keramik. Kualitasnya yang stabil juga menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi dalam proses filtrasi air dan pengolahan air lainnya.

Dalam industri kaca, pasir silika dengan kandungan SiO2 yang tinggi sangat dibutuhkan untuk membantu meleburkan bahan mentah menjadi kaca cair yang dapat dicetak menjadi berbagai bentuk dan ukuran. Kandungan kemurnian yang tinggi dari pasir silika Ady Water memastikan kualitas dan kejernihan kaca yang dihasilkan.

Di sektor konstruksi, pasir silika digunakan sebagai salah satu bahan agregat dalam pembuatan beton. Partikel halus dan kuat dari pasir silika ini membantu meningkatkan kekuatan dan ketahanan abrasi beton, yang penting untuk memastikan keandalan struktural dalam berbagai proyek konstruksi.

Selain itu, pasir silika juga sangat efektif dalam proses filtrasi air dan pengolahan air. Dengan menggunakan pasir silika sebagai media filtrasi, partikel-partikel kecil dan zat terlarut dapat disaring dengan efisien, meningkatkan kualitas air yang dihasilkan dan memenuhi standar kualitas air yang diperlukan.

Komitmen terhadap Kualitas dan Layanan

Ady Water tidak hanya fokus pada menyediakan produk berkualitas tinggi, tetapi juga memastikan layanan pelanggan yang baik dan kepuasan pelanggan. Dengan menawarkan pasir silika dengan spesifikasi yang ketat dan kemampuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan industri, Ady Water membangun reputasi sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam penyediaan bahan baku yang vital untuk berbagai sektor ekonomi.

Dengan demikian, pasir silika Ady Water bukan hanya menjadi pilihan terbaik dalam hal kualitas dan keberagaman produk, tetapi juga memenuhi standar industri yang ketat untuk keamanan, kebersihan, dan kinerja. Dukungan mereka terhadap inovasi dan pengembangan terus mendorong penggunaan pasir silika dalam berbagai aplikasi industri modern, menjadikannya sebagai bahan yang tak tergantikan dalam mendukung perkembangan teknologi dan infrastruktur global.

Ady Water, supplier produk: [Tawas]

Jangan lewatkan kesempatan untuk memastikan kebutuhan rumah tangga atau industri Anda terpenuhi melalui produk-produk berkualitas dari Ady Water.

Hubungi kami di:

  • Kontak WA sales: [0821 4000 2080]
  • Email: adywater@gmail.com

Produk Ady Water meliputi

  • Pasir Silika / Pasir Kuarsa
  • Karbon Aktif / Arang Aktif
  • Pasir Aktif
  • Pasir MGS
  • Pasir Zeolit
  • Pasir Antrasit
  • Pasir Garnet
  • Tawas
  • PAC
  • Tabung Filter Air
  • Lampu UV Sterilisasi Air
  • Ozone Generator
  • Molecular Sieve dan Carbon Molecular Sieve
  • Activated Alumina
  • Katalis Desulfurisasi
  • Ceramic Ball

Dan jika Bapak Ibu ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Ady Water, silahkan cek katalog kami di link berikut ini.

Catalog